Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Studi Genetik Ungkap Beruang Gua Eropa Punah Karena Manusia

image-gnews
Tengkorak beruang gua dari Museum Sejarah Alam di Belgrade, Serbia. Kredit: R. Kowalczyk
Tengkorak beruang gua dari Museum Sejarah Alam di Belgrade, Serbia. Kredit: R. Kowalczyk
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah tim peneliti yang berafiliasi dengan beberapa institusi di seluruh Eropa telah menemukan bukti yang menunjukkan manusia bertanggung jawab atas kepunahan beruang gua ribuan tahun yang lalu, dan bukan efek iklim dari Zaman Es terakhir.

Dalam penelitian yang diterbitkan di jurnal Scientific Reports, kelompok itu menggambarkan studi DNA mitokondria mereka tentang sisa-sisa gua dan apa yang dipelajari darinya. Beruang gua adalah salah satu spesies besar yang punah pada akhir Zaman Es terakhir.

Dikutip laman Phys baru-baru ini, penelitian sebelumnya telah menyarankan beruang tidak bisa mengatasi perubahan iklim, dengan demikian berakhir. Dalam upaya baru ini, peneliti menemukan bukti yang menunjukkan bahwa bukan hanya hawa dingin yang membunuh beruang gua, manusia tampaknya juga memainkan peran besar.

Pekerjaan tim melibatkan pengujian mitokondria terhadap 59 sisa beruang gua dari seluruh Eropa. Data menunjukkan bahwa populasi beruang mulai menurun jauh sebelum permulaan zaman es terakhir sekitar 40.000 tahun yang lalu.

Mereka juga menemukan beruang berhasil melewati zaman es sebelumnya tanpa pengurangan besar dalam populasi. Para peneliti mencatat bahwa manusia modern mulai mengisi daerah di mana beruang hidup sekitar 40.000 tahun yang lalu.

Lebih lanjut, peneliti juga mencatat, Neanderthal hidup di daerah tersebut, tapi hidup berdampingan dengan beruang gua selama ribuan tahun, dan karenanya tidak mungkin telah berkontribusi pada kepunahan beruang. Namun, peneliti menyarankan bahwa manusia modern kemungkinan memiliki keterampilan berburu yang lebih canggih dan kurang suka bertualang ke gua-gua di mana beruang mungkin berada.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam penelitian dicatat, manusia modern mungkin telah membunuh beruang gua karena berbagai alasan, termasuk memburu untuk dimakan, menggunakan bulu untuk tetap hangat, dan menghilangkannya sebagai ancaman potensial. 

MtDNA juga menunjukkan bahwa beruang tumbuh lebih terisolasi ketika jumlahnya berkurang, membuat beruang yang selamat lebih rentan terhadap penyakit ketika gen pool menyusut.

Para peneliti mencatat, beruang gua juga peka terhadap perubahan iklim, karena mereka bukan pemakan daging. Perubahan vegetasi selama Zaman Es terakhir membuat pencarian makan menjadi lebih sulit. Para peneliti menyimpulkan bahwa manusia mengurangi jumlah mereka membuat beruang tidak mungkin selamat dari Zaman Es terakhir.

SCIENTIFIC REPORTS | PYHS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

3 hari lalu

Ketua DPR AS, Mike Johnson. REUTERS/Elizabth Frantz
Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel


Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

6 hari lalu

Ilustrasi tikus. mirror.co.uk
Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

Biasanya, ketika melakukan penelitian dalam dunia medis, peneliti kerap menggunakan tikus. Lantas, mengapa tikus kerap menjadi hewan percobaan?


10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

8 hari lalu

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah? Foto: Canva
10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?


Autisme Tak Selalu karena Faktor Genetik dan Bukan Penyakit

8 hari lalu

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
Autisme Tak Selalu karena Faktor Genetik dan Bukan Penyakit

Orang tua tidak usah cemas jika memiliki anak yang mengalami gangguan spektrum autisme karena tak selalu karena genetik dan bukan penyakit.


Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

9 hari lalu

Seniman JR, yang mendesain sleeper train L'Observatoire milik Venice Simplon-Orient-Express. (dok. Belmond)
Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

Sleeper train L'Observatoire Venice Simplon-Orient-Express mulai beroperasi tahun 202


Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

9 hari lalu

Seniman JR, yang mendesain sleeper train L'Observatoire milik Venice Simplon-Orient-Express. (dok. Belmond)
Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

Venice Simplon-Orient-Express pertama kalinya menghadirkan sleeper train yang dirancang khusus oleh seniman


Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

15 hari lalu

Ferienjob. Istimewa
Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.


Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

16 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

Psikolog mengatakan kondisi kesehatan mental seseorang ditentukan oleh berbagai faktor. Apa saja?


Setelah 6 Bulan Perang di Gaza, Bagaimana Dukungan Eropa terhadap Palestina?

19 hari lalu

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez dan Taoiseach (Perdana Menteri) Irlandia Simon Harris menghadiri konferensi pers pada hari pertemuan mereka untuk membahas pengakuan negara Palestina, di Dublin, Irlandia, 12 April 2024. REUTERS/Clodagh Kilcoyne
Setelah 6 Bulan Perang di Gaza, Bagaimana Dukungan Eropa terhadap Palestina?

Spanyol dan Irlandia sedang mendiskusikan rencana kolektif untuk mengakui Negara Palestina di tengah-tengah perang Israel di Gaza.


Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

19 hari lalu

Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com
Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

Dengan langkah ini, WhatsApp telah membuat marah banyak orang.